Jumat, 22 November 2013

Haji adalah perjalanan Ma'rifat (Dialog Imam Zainal Abidin as. Dengan Syibli) VI - TAMAT

Posted by hebitren  |  at  06.32

Wahai, Syibli, apakah engkau telah mencapai Mina, melempar Jumrah, mencukur rambut, menyembelih qurban, bershalat di Masjid Khaif, kemudian kembali ke Makkah dan mengerjakan Thawaf Ifadhah ?
Syibli : Ya, benar.
Ali : Ketika sampai di Mina dan melempar Jumrah, adakah engkau berketetapan hati bahwa engkau kini telah sampai ke tujuan dan bahwa Tuhanmu telah memenuhi segala hajatmu ?
Syibli : Tidak
Ali : Dan pada saat melempar Jumrah, adakah engkau meniatkan dalam hati bahwa dengan itu engkau telah mencukur dari dirimu segala kenistaan dan bahwa engkau telah keluar dari segala dosa seperti ketika baru lahir dari perut ibumu ?
Syibli : Tidak.
Ali : Dan ketika shalat di Masjid Khaif, adakah engkau berniat untuk tidak memiliki perasaan khauf (takut), kecuali kepada Allah serta dosa-dosamu sendiri ? Dan bahwa engkau tiada mengharapkan sesuatu, kecuali rahmat-Nya ?
Syibli : Tidak
Ali : Dan pada saat memotong hewan qurban adakah engkau berniat memotong urat ketamakan dan kerakusan dan berpegang pada sifat wara' yang sesungguhnya? Dan bahwa engkau mengikuti jejak Nabi Ibrahim a.s. yang rela memotong leher putera kesayangannya, buah hati dan penyegar jiwanya, agar menjadi teladan bagi manusia sesudahnya; semata-mata demi mengikuti perintah Allah ?
Syibli : Tidak
Ali : Dan ketika kembali ke Makkah dan mengerjakan Thawaf  Ifadlah, adakah engkau meniatkan berifadlah dari pusat rahmat Allah, kembali kepada kepatuhan terhadap-Nya, berpegang teguh pada kecintaan kepada-Nya, menunaikan segala perintah-Nya, serta bertaqarrub selalu kepada-Nya ?
Syibli : Tidak
Ali : Kalau begitu, engkau tidak mencapai Mina, tidak melempar Jumrah, tidak mencukur rambut, tidak menyembelih qurban, tidak mengerjakan manasik, tidak bershalat di Masjid Khaif, tidak berthawaful Ifadlah, dan tidak pula mendekat kepada Tuhan-mu!

Kembalilah, kembalilah! Sebab, engkau sesungguhnya belum menunaikan hajimu!
Mendengar itu Syibli menangis tersedu-sedu; meratapi dan menyesali segala sesuatu yang telah dilakukannya dalam masa hajinya. Dan semenjak itu ia giat memperdalam ilmunya, sehingga pada tahun berikutnya ia kembali mengerjakan haji dengan ma'rifat (ilmu yang lebih sempurna) serta keyakinan penuh.

Tagged as:
About the Author

Write admin description here..

0 komentar:

Link Me

Viva Log

Popular Posts

Doa Haji

Diagram Haji tamattu'

Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

back to top