Bukankah engkau telah memasuki Miqat, lalu shalat ihram dua rakaat, dan setelah itu mulai menyerukan talbiah?
Syibli : Ya, benar.
Ali : Apakah ketika memasuki Miqat engkau meniatkannya sebagai ziarah menuju keridlaan Allah ?
Syibli : Tidak.
Ali : Dan ketika shalat ihram dua rakaat, adakah engkau berniat mendekatkan diri, ber-taqarrub kepada Allah, dengan mengerjakan suatu amalan yang paling utama di antara segala macam amal, yaitu shalat, yang juga merupakan kebaikan yang utama di antara kebaikan-kebaikan yang dikerjakan oleh hamba-hamba-Nya.
Syibli : Tidak.
Ali : Kalau begitu, engkau tidak memasuki Miqat, tidak ber-talbiah, dan tidak shalat ihram dua rakaat!
Apakah engkau telah memasuki Masjidil Haram, memandang Ka'bah, serta shalat di sana ?
Syibli : Ya, benar.
Ali : Ketika memasuki Masjidil Haram, adakah engkau berniat mengharamkan atas dirimu segala macam pergunjingan terhadap diri kaum Muslimin ?
Syibli : Tidak.
Ali : Dan ketika sampai di kota Makkah, adakah engkau mengukuhkan niat untuk menjadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan ?
Syibli : Tidak.
Ali : Kalau begitu, engkau tidak memasuki Masjidil Haram, tidak memandang Ka'bah, dan tidak pula shalat di sana!
Apakah engkau telah thawaf mengelilingi Ka'bah Baitullah dan telah menyentuh rukun-rukunnya ?
Syibli : Ya.
Ali : Pada saat thawaf, adakah engkau berniat berjalan dan berlari menuju keridlaan Allah yang Maha Mengetahui segala yang ghaib dan tersembunyi ?
Syibli : Tidak.
Ali : Kalau begitu, engkau tidak thawaf mengelilingi Baitullah dan tidak menyentuh rukun-rukunnya.
Dan apakah engkau telah berjabatan dengan Hajar Aswad dan berdiri (bershalat) di tempat Maqam Ibrahim ?
Syibli : Ya!
Mendengar jawaban itu, Ali Zainal Abidin tiba-tiba berteriak, menangis, dan meratap, dengan suara merawankan hati seperti hendak meninggalkan hidup ini, seraya berucap, “Oh…oh…..Barangsiapa berjabatan tangan dengan Hajar Aswad, maka seakan-akan ia berjabatan tangan dengan Allah SWT! Oleh karena itu, ingatlah baik-baik, wahai insan yang merana dan sengsara. Janganlah sekali-kali berbuat sesuatu yang menyebabkan engkau kehilangan kemuliaan yang telah kau capai, serta membatalkan kehormatan itu dengan pembangkanganmu terhadap Allah dan mengerjakan yang diharamkan-Nya, sebagaimana dilakukan oleh mereka yang bergelimang dalam dosa-dosa !”
0 komentar: